Kisah Nyata - Renungan bagi calon Pengantin [dijamin tersentuh]





Sebuah Renungan,buat para calon suami…calon
istri jg boleh baca..! Semoga Bermanfaat.

Terlampir kisah nyata yang bagus sekali untuk
contoh kita semua yang saya dapat dari millis
sebelah (kisah ini pernah ditayangkan di
MetroTV). Semoga kita dapat mengambil
pelajaran.

Ini cerita Nyata, beliau adalah Bp. Eko
Pratomo Suyatno, Direktur Fortis Asset
Management yg sangat terkenal di kalangan
Pasar Modal dan Investment, beliau juga
sangat sukses dlm memajukan industri
Reksadana di Indonesia.
============================================
Apa yg diutarakan beliau adalah Sangat Benar
sekali.Silahkan baca dan dihayati.
Sebuah perenungan, Buat para suami baca ya……
istri & calon istri juga boleh…

Dilihat dari usianya beliau sudah tidak muda
lagi, usia yg sudah senja bahkan sudah
mendekati malam, Pak Suyatno 58 tahun
kesehariannya diisi dengan merawat istrinya
yang sakit istrinya juga sudah tua. Mereka
menikah sudah lebih 32 tahun. Mereka
dikarunia 4 orang anak.

Disinilah awal cobaan menerpa, setelah
istrinya melahirkan anak keempat tiba2
kakinya lumpuh dan tidak bisa digerakkan. Itu
terjadi selama 2 tahun. Menginjak tahun
ke tiga, seluruh tubuhnya menjadi lemah
bahkan terasa tidak bertulang, lidahnyapun
sudah tidak bisa digerakkan lagi. Setiap hari
pak suyatno memandikan, membersihkan kotoran,


menyuapi, dan mengangkat istrinya keatas
tempat tidur. Sebelum berangkat kerja, dia
letakkan istrinya didepan TV supaya istrinya
tidak merasa kesepian. Walau istrinya tidak
dapat bicara tapi dia selalu melihat istrinya
tersenyum.

Untunglah tempat usaha pak suyatno tidak
begitu jauh dari rumahnya sehingga siang hari
dia pulang untuk menyuapi istrinya makan
siang. Sorenya dia pulang memandikan
istrinya, mengganti pakaian dan selepas waktu
maghrib dia temani istrinya nonton televisi
sambil menceritakan apa2 saja yg dia alami
seharian. Walaupun istrinya hanya bisa
memandang tapi tidak bisa menanggapi, Pak
Suyatno sudah cukup senang, bahkan dia selalu
menggoda istrinya setiap berangkat tidur.

Rutinitas ini dilakukan Pak Suyatno lebih
kurang 25 tahun, dengan sabar dia merawat
istrinya bahkan sambil membesarkan ke 4 buah
hati mereka, sekarang anak2 mereka sudah
dewasa,tinggal si bungsu yg masih kuliah.
Pada suatu hari…ke empat anak suyatno
berkumpul dirumah orang tua mereka sambil
menjenguk ibunya. Karena setelah anak mereka
menikah, sudah tinggal dengan keluarga
masing2 dan Pak Suyatno memutuskan ibu mereka
dia yg merawat, yang dia inginkan hanya satu
semua anaknya berhasil.

Dengan kalimat yg cukup hati-hati anak yg
sulung berkata,”Pak kami ingin sekali merawat
ibu, semenjak kami kecil melihat bapak
merawat ibu, tidak ada sedikitpun keluhan
keluar dari bibir bapak……bahkan bapak tidak
ijinkan kami menjaga ibu”. Dengan air mata



berlinang anak itu melanjutkan kata2, “sudah
yg keempat kalinya kami mengijinkan bapak
menikah lagi, kami rasa ibupun akan
mengijinkannya, kapan bapak menikmati masa
tua bapak, dengan berkorban seperti ini kami
suda tidak tega melihat bapak. Kami janji
kami akan merawat ibu sebaik-baik secara
bergantian”.

Pak Suyatno menjawab hal yg sama sekali tidak
diduga anak2nya.”Anak2ku …………Jikalau
pernikahan & hidup didunia ini hanya untuk
nafsu, mungkin bapak akan menikah…tapi
ketahuilah dengan adanya ibu kalian
disampingku itu sudah lebih dari cukup,dia
telah melahirkan kalian.. Sejenak
kerongkongannya tersekat,… kalian yg selalu
kurindukan hadir didunia ini dengan penuh
cinta yg tidak satupun dapat dihargai dengan
apapun. Coba kalian tanya ibumu apakah dia
menginginkan keadaannya seperti ini?? Kalian
menginginkan bapak bahagia, apakah bathin
bapak bisa bahagia meninggalkan ibumu dengan
keadaanya sekarang, kalian menginginkan bapak
yg masih diberi Tuhan kesehatan dirawat oleh
orang lain? Bagaimana dengan ibumu yg masih
sakit..”

Sejenak meledaklah tangis anak2 pak suyatno.
Merekapun melihat butiran2 kecil jatuh
dipelupuk mata ibu Suyatno….dengan pilu
ditatapnya mata suami yg sangat dicintainya
itu.. Sampailah akhirnya Pak Suyatno diundang
oleh salah satu stasiun TV swasta untuk
menjadi nara sumber dan merekapun mengajukan
pertanyaan kepada Suyatno, kenapa mampu
bertahan selama 25 tahun merawat Istrinya yg
sudah tidak bisa apa2.. Disaat itulah meledak



tangis beliau dengan tamu yg hadir di studio,
kebanyakan kaum perempuanpun tidak sanggup
menahan haru.

Disitulah Pak Suyatno bercerita..”Jika
manusia didunia ini mengagungkan sebuah cinta
dalam pernikahannya, tetapi tidak mau memberi
(memberi waktu, tenaga, pikiran, perhatian)
itu adalah kesia-siaan. Saya memilih istri
saya menjadi pendamping hidup saya, dan
sewaktu dia sehat diapun dengan sabar merawat
saya, mencintai saya dengan hati dan
bathinnya bukan dengan mata,dan dia memberi
saya 4 orang anak yg lucu2..Sekarang dia
sakit karena berkorban untuk cinta kita
bersama…dan itu merupakan ujian bagi saya,
apakah saya dapat memegang komitmen untuk
mencintainya apa adanya. Sehatpun belum tentu
saya mencari penggantinya apalagi dia sakit,”

“Hidup adalah Perjuangan tanpa henti-henti …
tidak usah kau tangisi hari kemarin”
--------------------------------------------

Buat kawan2 yang udah pernah baca artikel ini
di sumber laen ato pernah ngliat langsung
wawancara kisahnya di TV, Sorry ya Sob..ga pa
pa ya Aku Posting ulang secara kisah ini udah
lama dipublikasikan. Tapi asli Bro
mengharukan banget,,,sempet mbayangin klo aku
di posisi bapak itu, bisa gak ya aku setia
kayak gitu...???

Pokoknya true love alias cinta sejati banget
dech kisahnya..!!!

Cek nich di TEMPAT aku mbaca..!!





Share


0 komentar: